Garda terdepan dalam soal pendidikan ini adalah guru. Di balik
kompleksitas perdebatan yang rumit dan panjang soal sistem pendidikan,
soal kurikulum, soal ujian dan semacamnya, berdiri para guru. Mereka
bersahaja, berdiri di depan anak didiknya; mereka mendidik, merangsang dan
menginspirasi. Dalam himpitan tekanan ekonomi, mereka hadir di hati
anak-anak Indonesia. Hati mereka bergetar setiap melihat anak-anak itu
menjadi orang di kemudian hari. Setiap ucapan terima kasih adalah tanda
atas pahala guru-guru ini. Mereka adalah profesi terpercaya, pada pundak
guru-guru ini kita titipkan persiapan masa depan republik ini.
Di desa-desa terpencil itu para Pengajar Muda akan menorehkan jejak,
menitipkan pahala; bagi para siswa disana, alas kaki bisa jadi tidak
ada, baju bisa jadi kumal dan ala kadarnya tapi mata mereka bisa berbinar
karena kehadiran Anda. Anda hadir memberikan harapan. Anda hadir
mendekatkan jarak mereka dengan pusat kemajuan. Anda hadir membuat anak-anak di
pelosok negeri memiliki mimpi. Anda hadir membuat para orang tua di desa-desa
terpencil ingin memiliki anak yang terdidik seperti anda. Ya,
ketertinggalan adalah baju mereka sekarang, tapi Anda hadir merangsang
mereka untuk punya cita-cita, punya mimpi. Mimpi adalah energi mereka untuk meraih
baju baru di masa depan. Kemajuan dan kemandirian adalah baju anak-anak di masa
depan. Anda hadir disana, di desa mereka, Anda hadir membukakan pintu menuju masa
depan yang jauh lebih baik.
Sebagai Pengajar Muda, Anda adalah role model, Anda menjadi sumber
inspirasi. Kita semua yakin, mengajar itu adalah memberi inspirasi.
Menggandakan semangat, menyebarkan harapan dan optimisme; hal-hal yang
selama ini terlihat defisit di pelosok negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar